Translate

Thursday, March 11, 2010

Eranthis: Awal Hidup yang Baru


Pagi-pagi mama menghampiriku: "Anna, saya punya sesuatu untukmu sebagai pembuka musim semi...". "Apa itu ma?" tanyaku penasaran. Lantas dia memberiku sebuah mangkuk kecil berisi air yang di dalamnya berisi bunga-bunga kuning kecil yang cantik. "Ini namanya Eranthis, mereka adalah bunga pertama yang muncul di awal musim semi", jelas mama. Mama menemukan bunga-bunga kuning cantik itu tumbuh di halaman belakang rumahnya yang masih dipenuhi gundukan salju. Luar biasa, dalam kondisi sedingin ini mereka sudah tumbuh bermekaran ...

Eranthis menjadi lambang pembuka sebuah kehidupan atau permulaan yang baru. Cocok kan dengan kondisiku saat ini?

Bunga memang menjadi hal yang luar biasa bagi penduduk yang tinggal di negara dengan 4 musim. Sekarang aku bisa lebih memahami hal itu, karena merasakan sendiri betapa tandusnya tanaman dan pepohonan saat musim dingin. Mereka meranggas tanpa selembar pun daun di tubuhnya. Dan ketika bunga-bunga pertama tumbuh sebagai penanda pergantian musim dingin ke musim semi, betapa antusias penduduk menyambutnya. Kehangatan alami akan datang lagi, begitu harapan mereka.

Cerita tentang indahnya musim semi akan aku sampaikan pada posting-posting ke depan. Kata Lars di akhir April - awal Mei pemandangan akan tampak indah sekali: hamparan bunga-bunga liar akan banyak terlihat di mana-mana. Dan pemandangan akan semakin menakjubkan bila kita berjalan-jalan di dalam hutan. Tunggu saja ya cerita tentang musim semi di Denmark ...

Selain cerita tentang bunga Erantis, hari ini Bintang alhamdulilah akhirnya sah menjadi penduduk Denmark dengan diterimanya nomor kependudukan dari pemerintah Denmark (Det Centrale Personregister/ CPR). Dengan nomor ini, Bintang berhak mendapatkan fasilitas pendidikan dan kesehatan Gratis. Namanya sudah masuk dalam database terpusat, sehingga cukup dengan hanya menginput nomor CPR, pemerintah dapat mengetahui profil Bintang secara lengkap, sejarah kesehatan, keuangan, dan sebagainya.

Proses kepengurusan CPR ini sama sekali tidak sulit. Kami tinggal datang ke kantor kommune (semacam kantor kecamatan di Indonesia) di mana kami tinggal sekarang. Menyerahkan fotokopi paspor dan akte lahir milik Bintang. Seminggu kemudian nomor CPR sudah kami dapatkan. Kantor Kommune mengirimkannya melalui pos.

Hari ini kami juga mendatangi kantor polisi untuk menyerahkan berkas dokumen sebagai persyaratan pengajuan ijin tinggalku. Seorang petugas di kantor itu memeriksa semua kelengkapan dokumen yang kami serahkan. Dia meminta kami untuk menelpon kantor imigrasi pusat di Kopenhagen dalam waktu 2 bulan ke depan untuk mengecek secara langsung aplikasi yang aku ajukan.

Dengan ijin tinggal itu, aku berhak tinggal di Denmark selama 2 tahun dan dapat segera memulai sekolah Bahasa Danish secara gratis . Mudah-mudahan semuanya lancar ya. Wish me luck ;)

No comments:

Post a Comment