Kembali bersekolah membuat waktuku untuk menulis agak tersita. Untungnya, perusahaan dimana aku terdaftar sebagai ghost writer, memahami kondisiku dan mengurangi beban order penulisan artikel setiap minggunya. Atau deadline diperpanjang, sehingga aku cukup banyak waktu untuk menyelesaikan setiap order penulisan.
Selain itu, tentu saja aku juga agak keteteran untuk menulis lagi di blog ini. Padahal banyaakkkkk sekali yang bisa aku tulis. Namun apa daya sampai di rumah, pekerjaan rumah sudah menanti dan setelahnya mata tidak bisa diajak kompromi , jam 9 malam pasti sudah ngantuk sekali.
Padahal sebelum bersekolah, waktu menulisku yang efektif ya antara jam 9 – 12 malam, dimana Bintang sudah tidur dan aku bisa duduk tenang di depan laptop.
Untungnya hari ini libur musim panas telah di mulai. Sekolah bahasaku libur dan masuk kembali tanggal 4 Agustus nanti. Karena aku libur, otomatis Bintang aku liburkan pula dari børnehave. Jadi aktivitas pagiku tak lagi begitu sesibuk ketika harus berangkat sekolah. Setelah selesai sarapan pagi, tadi aku beberes tumpukan pakaian kotor yang harus dicuci, dan juga menscan ijasah-ijasah sekolahku untuk aku kirim ke jasa penerjemah tersumpah di Jakarta. Hasil terjemahan akan aku kirim ke badan pengkajian pendidikan di Denmark. Mereka akan mengkaji ijasah-ijasah yang aku miliki guna disesuaikan dengan standar sistem pendidikan di Denmark. Hasil pengkajian yang akan aku terima nanti dapat aku gunakan untuk meneruskan studi atau melamar pekerjaan di Denmark.
Tidak terasa sudah 4 bulan aku di Denmark. Alhamdulilah proses kependudukan ku di sini lancar-lancar saja. Sekolah bahasa juga aku jalani dengan senang hati. Karena harus bersekolah setiap hari Senin hingga Jumat, lumayan bahasa Danishku mulai pelan-pelan terasah. Aku mulai bisa menjawab atau bercakap-cakap dengan dengan orang asing yang bertanya sesuatu, misalnya seorang bapak tua yang menanyakan rute bis ketika aku dan Bintang tengah menunggu bis yang akan membawa kami pulang ke rumah. Atau ketika harus berhubungan dengan layanan masyarakat seperti: kantor kommune dan dokter. Walau masih kaku aku mencoba semaksimal mungkin menggunakan Bahasa Danish yang sudah aku dapatkan dari sekolah. Doakan ya mudah-mudahan tahun depan aku sudah fasih :)
Aku juga mulai mendapatkan beberapa teman baru. Eh, ternyata di kota di mana aku tinggal ada dua orang perempuan Indonesia yang sudah lebih dahulu menetap di sana. Salah satunya Nining, asli Solo, dia sudah 3 tahun tinggal di Denmark. Sudah beberapa kali ini aku bertemu dan jalan bareng dengannya. Rasanya senang sekali bisa bertemu teman sebangsa terutama ketika mereka tinggal di kota yang sama. Dari mereka aku mendapatkan banyak sekali info-info penting berkaitan dengan pendidikan dan pekerjaan di Denmark.
mba, yang dimaksud nining pedersen ya? dia memang tinggal di slagelse.
ReplyDelete2 bulan saya tinggal di hellerup dan menjelajahi hellerup & kobenhavn. interesting dan sesuai dengan yang mba jelaskan mengenai DK :))
lumayan danish saya ngerti tapi kadang2 butuh kuping werewolf supaya paham apa yang mereka maksud..hehe..