Translate
Monday, March 8, 2010
Mama Mertua
Mama mertuaku bernama Kirsten Moller, kami kerap memanggilnya Mor (Moa = Ibu) Kis. Dia lahir pada tanggal 3 Maret 1920. Di usianya yang sudah udzur, mama masih tampak sehat walau beberapa fungsi di tubuhnya seperti mata dan pendengaran mengalami penurunan. Ayah mertuaku Mogen Moller wafat pada 2002. Sejak itu praktis Mor hidup sendiri hanya ditemani seekor anjing dachshund bernama Duli.
Sebagaimana kebanyakan manula-manula lainnya di Denmark, mama tidak tergantung kepada anak-anaknya. Dia sangat mandiri, kurang lebih dua tahun yang lalu dia masih menyetir mobilnya sendiri ke mana-mana, sampai pada akhirnya dokter melarangnya sama sekali untuk menyetir mobil karena penglihatannya yang semakin menurun. Mor perempuan yang sangat aktif dan enerjik. Jarang aku melihatnya tidak sedang mengerjakan sesuatu. Bila tidak mengajak Duli berjalan-jalan, dia akan sibuk di dapur atau di kebun, atau membaca buku.
Dia juga perempuan yang manis dan baik hati. Tak jarang aku dibuat tidak enak hati, karena dia tidak sungkan membantu menjemurkan cucianku atau menyiapkan sarapan pagi buat kami. Dia melakukannya dengan senang hati. Itu yang dia bilang ketika aku menyampaikan rasa tidak enakku kepadanya :). Seperti sekarang ini, dia berteriak dari dapur "Anna dan Lars, susu coklatnya nih cepet diminum mumpung masih panas :) "
Dia juga teman bicara yang asyik, dia mampu berbicara Bahasa Inggris dengan baik, jadi kami tidak mengalami kesulitan yang berarti dalam berkomunikasi satu sama lain. Sekarang mama juga menjadi salah satu guru Bahasa Danish ku, setiap pagi dia akan mengajakku berbicara Bahasa Danish dan aku mencoba menjawabnya dalam Bahasa Danish pula. Dia guru yang baik karena mampu mengapresiasi usaha yang aku lakukan.
Dia menjadi salah satu kekuatanku untuk membuka lembaran baru di negara dingin ini.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment