Translate
Friday, December 10, 2010
There is no such thing as bad weather ...
Tahun ini merupakan pertamakalinya aku merasakan perubahan musim di Denmark. Ketika datang sekitar awal Maret 2010 musim dingin di Denmark tengah berakhir walaupun masih menyisakan satu – dua minggu salju. Saat itu merupakan kelanjutan musim dingin 2009 yang panjang.
Kemudian di awal penghujung April 2010 kami merasakan betapa indahnya musim semi. Pucuk-pucuk daun dan bunga mulai bermekaran menyambut hangatnya mentari. Warna-warna kontras alam begitu menawan hati memberikan semangat baru menuju ke musim panas yang sangat dinanti.
Juli hingga September 2010, merupakan musim panas terhangat yang pernah aku rasakan. Suhu udara bahkan pernah mencapai 35 derajad celcius! Tentu orang-orang di sini menikmati anugrah kehangatan ini dengan semestinya: beraktivitas di luar rumah memenuhi rongga paru-paru mereka dengan segarnya aroma alam musim panas sembari mencoklatkan kulit mereka yang pucat.
Sayang, musim panas harus berganti menjadi musim gugur ketika September mulai berakhir. Namun keindahan alam masih sangat menawan kala perubahan musim kita amati dengan semua indera yang kita miliki. Warna-warna kontras : kuning, merah, oranye, coklat, lila mulai bermunculan. Pohon-pohon mulai meranggas kedinginan menanggalkan daun-daunnya dan beterbangan ditiup angin. Betul-betul musim yang dapat membangkitkan aura sentimentil.
Perubahan-perubahan yang kuamati begitu tegas batasnya, walau bagi beberapa orang semua ini biasa dan tidak istimewa . Sama misalnya dengan kita yang sudah terbiasa hidup dalam 2 musim di Jakarta, berangkat dan pulang bekerja di tengah sumpeknya lalu lintas, polusi udara, dan sebagainya. Batas-batas perubahan menjadi blur dan tidak begitu menarik untuk diulas.
Kini musim dingin di Denmark telah tiba dengan segenap hati: hujan salju dan suhu udara yang drop di bawah nol derajad celcius menyebabkan kekacauan transportasi udara dan darat. Jadwal penerbangan menjadi berantakan, serta kereta dan bis datang terlambat mengantar penumpang ke tempat tujuan.
Namun lepas dari semua kesulitan yang disebabkan oleh musim dingin, semuanya masih baik-baik saja. Aku tetap sehat, jarang sakit dan yang terpenting tetap dapat menjalankan aktivitas sehari-hariku dengan dengan baik.
Jadi tidak ada istilah musim atau cuaca yang buruk, karena semuanya tergantung seberapa tebal pakaian yang Anda kenakan. Terjemahan bebas dari peribahasa masyarakat yang hidup dalam 4 musim:
´´ There is no such thing as bad weather – it is a question at how you dress ´´.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment