Bahasa Danish memiliki banyak kesamaan akar bahasa dengan Bahasa Swedia (Swedish), keduanya adalah bagian dari kelompok Bahasa Nordik Timur (berseberangan dengan Kelompok Nordik Barat yang terdiri dari Bahasa Islandia dan Faroese). Bahasa Danish dan Norwegia secara tertulis juga memiliki kesamaan pengertian dan karakteristik, sehingga orang Denmark dan Norwegia tidak memiliki kesulitan untuk saling mengerti bahasa masing-masing.
Bahasa Danish juga memiliki kemiripan bunyi dengan Bahasa Jerman sehingga bila seseorang sudah mampu berbahasa Jerman maka akan lebih mudah bagi orang tersebut untuk menguasai Bahasa Danish.
Untuk menyelusuri jejak akar Bahasa Danish kita perlu kembali ke Abad 8 Sesudah Masehi ketika bahasa Jerman kontemporer berevolusi menjadi bagian dari bahasa Nordik Tua. Sebagaimana perjalanan waktu Bahasa Nordik Tua pun terpecah menjadi dua versi yaitu: Nordik Barat dan Nordik Timur, yang perbedaan-perbedaannya dapat dilihat hingga saat ini seperti Bahasa Norwey dan Islandia (Nordik Barat) dengan Bahasa Danish dan Swedish (Nordik Timur).
Dalam masa kejayaan Viking, Bahasa Danish menyebar secara luas, bahkan menjadi bahasa percakapan di desa-desa bagian utara Inggris. Kota York pernah menjadi perkampungan Jorvik suku bangsa dari Denmark. Beberapa kata-kata dalam Bahasa Danish melebur ke dalam Bahasa Inggris karena pengaruh masa Viking tersebut. Karena Bahasa Danish dan Inggris saling berhubungan, maka tak heran banyak kata-kata yang memiliki kemiripan. Sebagai contoh, banyak kata-kata dalam Bahasa Danish yang dapat dikenal secara mudah bagi seseorang yang berbahasa Inggris, seperti: have, over, under, for, give, flag, salt. Namun secara pengucapan, kata-kata tersebut di atas dilafalkan berbeda dalam Bahasa Danish, karena terdapat perbedaan cara pengucapan huruf-huruf vokal. Juga misalnya kata ‘By’ (cara pengucapan dalam bahasa Indonesia 'Bu' dengan ujung lidah menyentuh langit-langit mulut di belakang gigi depan atas) dalam Bahasa Danish yang berarti ‘desa’ atau ‘kota’ dapat ditemui di beberapa wilayah di Inggris misalnya Whitby dan Selby yang dulunya pernah menjadi wilayah kekuasaan Viking.
Saat ini, walaupun Bahasa Danish tidak lagi secara luas digunakan, namun perannya masih sangat penting. Uniknya lagi di Denmark tidak ada ketentuan hukum yang menyebutkan apa bahasa resmi mereka, sehingga Bahasa Danish tidak secara tegas memiliki status resmi di negaranya sendiri. Namun bukan berarti Bahasa Danish menjadi terancam, karena sebetulnya Bahasa Danish telah ditetapkan sebagai bahasa resmi di pengadilan-pengadilan; sehingga hal ini banyak menimbulkan pertanyaaan mengapa Bahasa Danish belum juga diproklamasikan sebagai bahasa resmi negara. Jawaban sederhananya mungkin karena posisi bahasa ini yang begitu kuat sehingga tidak lagi membutuhkan status hukum yang mengikat.
Pengucapan lafal dalam Bahasa Danish unik dan terbukti membuat para pendatang kesulitan untuk memahaminya. Masalah utamanya terjadi ketika huruf konsonan maupun vokal ditulis dan dibaca secara berbeda. Pembeda lainnya dalam Bahasa Danish semua kata kerja infinitif diakhiri dengan huruf vokal (biasanya e). Lebih lanjut lagi, bagus untuk diketahui oleh siapapun yang hendak mempelajari bahasa ini bahwa kata kerja dalam Bahasa Danish akan berubah dipengaruhi oleh waktu dan bukan karena subyek atau jumlah. Hal ini berarti kita tidak perlu untuk berpikir apakah sudah memberikan akhiran huruf yang sesuai di kata kerja untuk menyatakan sesuatu lebih dari satu atau sesuai subyek suatu kalimat. Walaupun banyak orang yang berpikir bahwa kata kerja dalam Bahasa Danish mudah untuk dipahami dan konjugasinya sederhana, namun terdapat beberapa kata kerja tidak beraturan yang ternyata jauh lebih sulit untuk dipahami.
Sapaan dalam Bahasa Danish sehari-hari:
- Hej! Artinya Hallo atau Hai.. (cara baca: Hai)
- God morgen! Artinya Selamat Pagi (cara baca: Gut Morn)
- God aften! Artinya Selamat Sore (cara baca: Gut Aften)
- Velkommen! Artinya Selamat Datang (cara baca: welkomeh)
- Tak! Artinya Terimakasih (cara baca: Tak dengan k yang menghentak)
- Du/ de er velkommen! Artinya Sama-Sama (cara baca: du er (mirip cara pengucapan ‘e’ di Sumatera Utara) welkomeh)
- På gensyn! Artinya Sampai Jumpa Lagi (cara bacanya: Po Gensun)
- Farvel! Artinya Selamat Tinggal (cara bacanya: Fawel)
Angka-angka dalam Bahasa Danish:
1: en : cara baca In
2: to : cara baca Tho
3: tre : cara baca Trek (k halus)
4: fire: cara baca Fier
5: fem: cara baca Fem
6: seks: cara baca Seks (seperti Sex dalam bahasa Inggris :P )
7: syv: cara baca Suh
8: otte: cara baca Odeh
9: ni: cara baca: Nik (k halus)
10: ti: cara baca: Tik (k halus)
11: elleve : cara baca: Elveh
12: tolv: cara baca Tol
13: tretten: cara baca Traten
14: fjorten: cara baca Fiorten
15: femten: cara baca Femten
16: seksten: cara baca Saisten
17: sytten: cara baca Suten
18: atten: cara baca Eten
19: nitten: cara baca Niten
20: tyve: cara baca Tuhve
21: enogtyve: cara baca In O Tuhve
22: toogtyve: cara baca Tho O Tuhve
30: tredive: cara baca Tralveh
40: fyrre: cara baca Fyor
50: halvtreds: cara baca Half Tres
60: tres: cara baca Tres
70: halvfjerds: cara baca Half Fias
80: firs: cara baca Fias
90: halvfems: cara baca Half Fem
100: hundred: cara baca hunredeh
kurang "Hold da op" Mba ^_^
ReplyDeletesering bgt tuh dgr itu kl pas ada org bersin ato batuk2 :D
arti 'shut up' tapi yg kasar :P (cara bacanya Hol De Op)
ReplyDeletemana yg enak dluan kak dipelajari. bahasa swedia atau norwegia kak?
ReplyDeleteApa ada kursusnya di Indonesia?
ReplyDelete