Translate

Wednesday, February 17, 2010

Etika Kerja di Denmark

Penulis: Hanne Tholstrup

Eti
ka Berpakaian & Berdandan
Jangan memanjangkan kuku apalagi menggunakan kuku buatan, karena akan mencerminkan kepribadian dan status yang berselera rendah. Orang-orang Skandinavia sangat menyukai cara berpakaian yang biasa-biasa saja, sederhana, dan sesuai dengan sikon lingkungan di mana mereka berada. Para pria-nya tidak pernah atau jarang memakai kemeja dan dasi ke kantor; namun itu semua tergantung lingkungan kantor di mana mereka bekerja. Kata kunci untuk etika berpakaian di Denmark adalah: TIDAK FORMAL.

Perilaku di tempat kerja: Bicara Sedikit atau Bicara Banyak?
Orang-Orang Denmark lebih tertutup daripada orang-orang Amerika. Orang-orang Denmark biasanya akan menghindar untuk menunjukkan respon atas ekspresi dan pernyataan yang berkaitan dengan masalah pribadi pihak atau orang lain; misalnya perbincangan seperti ini “ Saya akan pergi bulan madu kedua dengan suami saya ke suatu tempat” merupakan perbincangan yang dianggap terlalu pribadi untuk diceritakan, kecuali mereka betul-betul mengenal kita dengan baik satu sama lain. Jarak antara wilayah pribadi dan personal sebenarnya sangat sulit untuk dibedakan dan saran saya sebaiknya – jangan pernah membicarakan topik-topik pribadi seperti hubungan dengan suami/istri, keluarga atau masalah pribadi sampai mereka (orang-orang Denmark) menunjukkan sinyal OK untuk mendengar atau merespon topik tersebut.

Saat ini juga tidak dianjurkan untuk berbincang tentang hal-hal yang berkaitan dengan politik terutama hal-hal yang berbau rasial. Topik tersebut sangat sensitif karena bagi beberapa orang Denmark mereka memiliki masalah besar untuk menyesuaikan diri dalam lingkungan budaya yang semakin beragam di sana. Namun, Anda tetap dapat berbincang lebih terbuka tentang hal-hal seperti hubungan antar manusia secara umum, bertukar resep masakan, topik-topik berita dunia, politik di dunia, dan terutama topik-topik hangat yang sedang menjadi berita – meskipun awalnya pasti sulit bila Anda belum memahami Bahasa Danish.

Sunday, February 14, 2010

Bahasa Danish

Bahasa Denmark (Danish) merupakan salah satu bahasa Skandinavia yang termasuk dalam kelompok bahasa Jerman Utara. Sebanyak 6 juta orang berbicara Danish sebagai bahasa ibu mereka, dan kebanyakan dari mereka berada di Denmark. Di Jerman Bahasa Danish menjadi bahasa minoritas bagi sekitar 50.000 orang Denmark yang tinggal di sana. Bahasa Danish juga menjadi bahasa resmi di Greenland dan Pulau Faroe, yang merupakan wilayah kekuasaan Denmark, dan juga diajarkan di sekolah-sekolah di Islandia dan Faroe.

Bahasa Danish memiliki banyak kesamaan akar bahasa dengan Bahasa Swedia (Swedish), keduanya adalah bagian dari kelompok Bahasa Nordik Timur (berseberangan dengan Kelompok Nordik Barat yang terdiri dari Bahasa Islandia dan Faroese). Bahasa Danish dan Norwegia secara tertulis juga memiliki kesamaan pengertian dan karakteristik, sehingga orang Denmark dan Norwegia tidak memiliki kesulitan untuk saling mengerti bahasa masing-masing.

Bahasa Danish juga memiliki kemiripan bunyi dengan Bahasa Jerman sehingga bila seseorang sudah mampu berbahasa Jerman maka akan lebih mudah bagi orang tersebut untuk menguasai Bahasa Danish.

Untuk menyelusuri jejak akar Bahasa Danish kita perlu kembali ke Abad 8 Sesudah Masehi ketika bahasa Jerman kontemporer berevolusi menjadi bagian dari bahasa Nordik Tua. Sebagaimana perjalanan waktu Bahasa Nordik Tua pun terpecah menjadi dua versi yaitu: Nordik Barat dan Nordik Timur, yang perbedaan-perbedaannya dapat dilihat hingga saat ini seperti Bahasa Norwey dan Islandia (Nordik Barat) dengan Bahasa Danish dan Swedish (Nordik Timur).

Dalam masa kejayaan Viking, Bahasa Danish menyebar secara luas, bahkan menjadi bahasa percakapan di desa-desa bagian utara Inggris. Kota York pernah menjadi perkampungan Jorvik suku bangsa dari Denmark. Beberapa kata-kata dalam Bahasa Danish melebur ke dalam Bahasa Inggris karena pengaruh masa Viking tersebut. Karena Bahasa Danish dan Inggris saling berhubungan, maka tak heran banyak kata-kata yang memiliki kemiripan. Sebagai contoh, banyak kata-kata dalam Bahasa Danish yang dapat dikenal secara mudah bagi seseorang yang berbahasa Inggris, seperti: have, over, under, for, give, flag, salt. Namun secara pengucapan, kata-kata tersebut di atas dilafalkan berbeda dalam Bahasa Danish, karena terdapat perbedaan cara pengucapan huruf-huruf vokal. Juga misalnya kata ‘By’ (cara pengucapan dalam bahasa Indonesia 'Bu' dengan ujung lidah menyentuh langit-langit mulut di belakang gigi depan atas) dalam Bahasa Danish yang berarti ‘desa’ atau ‘kota’ dapat ditemui di beberapa wilayah di Inggris misalnya Whitby dan Selby yang dulunya pernah menjadi wilayah kekuasaan Viking.

Saat ini, walaupun Bahasa Danish tidak lagi secara luas digunakan, namun perannya masih sangat penting. Uniknya lagi di Denmark tidak ada ketentuan hukum yang menyebutkan apa bahasa resmi mereka, sehingga Bahasa Danish tidak secara tegas memiliki status resmi di negaranya sendiri. Namun bukan berarti Bahasa Danish menjadi terancam, karena sebetulnya Bahasa Danish telah ditetapkan sebagai bahasa resmi di pengadilan-pengadilan; sehingga hal ini banyak menimbulkan pertanyaaan mengapa Bahasa Danish belum juga diproklamasikan sebagai bahasa resmi negara. Jawaban sederhananya mungkin karena posisi bahasa ini yang begitu kuat sehingga tidak lagi membutuhkan status hukum yang mengikat.

Pengucapan lafal dalam Bahasa Danish unik dan terbukti membuat para pendatang kesulitan untuk memahaminya. Masalah utamanya terjadi ketika huruf konsonan maupun vokal ditulis dan dibaca secara berbeda. Pembeda lainnya dalam Bahasa Danish semua kata kerja infinitif diakhiri dengan huruf vokal (biasanya e). Lebih lanjut lagi, bagus untuk diketahui oleh siapapun yang hendak mempelajari bahasa ini bahwa kata kerja dalam Bahasa Danish akan berubah dipengaruhi oleh waktu dan bukan karena subyek atau jumlah. Hal ini berarti kita tidak perlu untuk berpikir apakah sudah memberikan akhiran huruf yang sesuai di kata kerja untuk menyatakan sesuatu lebih dari satu atau sesuai subyek suatu kalimat. Walaupun banyak orang yang berpikir bahwa kata kerja dalam Bahasa Danish mudah untuk dipahami dan konjugasinya sederhana, namun terdapat beberapa kata kerja tidak beraturan yang ternyata jauh lebih sulit untuk dipahami.

Sapaan dalam Bahasa Danish sehari-hari:
  • Hej! Artinya Hallo atau Hai.. (cara baca: Hai)
  • God morgen! Artinya Selamat Pagi (cara baca: Gut Morn)
  • God aften! Artinya Selamat Sore (cara baca: Gut Aften)
  • Velkommen! Artinya Selamat Datang (cara baca: welkomeh)
  • Tak! Artinya Terimakasih (cara baca: Tak dengan k yang menghentak)
  • Du/ de er velkommen! Artinya Sama-Sama (cara baca: du er (mirip cara pengucapan ‘e’ di Sumatera Utara) welkomeh)
  • På gensyn! Artinya Sampai Jumpa Lagi (cara bacanya: Po Gensun)
  • Farvel! Artinya Selamat Tinggal (cara bacanya: Fawel)

Angka-angka dalam Bahasa Danish:

1: en : cara baca In
2: to : cara baca Tho
3: tre : cara baca Trek (k halus)
4: fire: cara baca Fier
5: fem: cara baca Fem
6: seks: cara baca Seks (seperti Sex dalam bahasa Inggris :P )
7: syv: cara baca Suh
8: otte: cara baca Odeh
9: ni: cara baca: Nik (k halus)
10: ti: cara baca: Tik (k halus)
11: elleve : cara baca: Elveh
12: tolv: cara baca Tol
13: tretten: cara baca Traten
14: fjorten: cara baca Fiorten
15: femten: cara baca Femten
16: seksten: cara baca Saisten
17: sytten: cara baca Suten
18: atten: cara baca Eten
19: nitten: cara baca Niten
20: tyve: cara baca Tuhve
21: enogtyve: cara baca In O Tuhve
22: toogtyve: cara baca Tho O Tuhve
30: tredive: cara baca Tralveh
40: fyrre: cara baca Fyor
50: halvtreds: cara baca Half Tres
60: tres: cara baca Tres
70: halvfjerds: cara baca Half Fias
80: firs: cara baca Fias
90: halvfems: cara baca Half Fem
100: hundred: cara baca hunredeh

Monday, February 8, 2010

Pendidikan Tinggi di Denmark


Penulis: Iulia Kolesnicov

Apakah Anda berniat pindah ke Denmark dan melanjutkan pendidikan? Terdapat beragam pilihan jenis pendidikan di Denmark dari jenjang Diploma hingga S3, dan sekitar 130 program mulai dari jenjang S2 hingga S3 menggunakan pengantar Bahasa Inggris. Sistem pendidikan tinggi setingkat Diploma dan S1 di Denmark terbagi ke dalam tiga kategori. Jadi jika Anda masuk dari jenjang ini, maka Anda dapat memilih Universitas, Kursus/Sekolah Kejuruan, atau Akademi.

Beberapa universitas menawarkan program berbasiskan penelitian yang dimulai dari jenjang S1 dan lanjut ke jenjang S2 dan S3. Program-program tersebut terdapat di University of Copenhagen, Aarhus University, University of Southern Denmark , Aalborg University dan beberapa lainnya. Dalam kategori ini terdapat juga institusi setingkat universitas yaitu Aarhus School of Architecture, Royal Danish Academy of Fine Arts, School of Visual Arts dan sebagainya.

Beberapa kursus menawarkan beberapa program seperti: pelatihan guru, teknik, keperawatan, kewirausahaan, dan pekerja sosial. Program-program tersebut memakan 3-4,5 tahun masa perkuliahan dan bersifat non gelar. Institusi kursus ini juga disebut Sekolah Kejuruan atau Professionshøjskoler. Adapun untuk Akademi (Erhversakademier) menawarkan 2 – 2,5 tahun program perkuliahan dan dapat dilanjutkan ke program S1 di universitas yang sama atau universitas lain yang menjalin kerjasama.

Setiap institusi pendidikan memiliki aturan atau prosedur masuk yang berbeda-beda, karena itu penting untuk mengecek secara langsung dengan lembaga pendidikan yang hendak kita ikuti. Untuk program S1 persyaratan dasarnya adalah Anda memiliki ijasah dan transkrip nilai akademik yang setara dengan kualifikasi sistem pendidikan tinggi di Denmark. Informasi lebih lanjut tentang hal ini dapat Anda cek langsung dengan universitas yang Anda minati. Untuk Program S2 Anda wajib memiliki gelar S1 yang diakui secara standar internasional, begitu pula untuk Program S3 Anda harus memiliki gelar S2 yang diakui secara internasional (atau sesuai standar di Denmark yaitu memenuhi maksimum 2 tahun masa perkuliahan). Anda kemungkinan besar akan diminta untuk menunjukkan kemampuan Anda dalam berbahasa Inggris atau Denmark. Informasi lengkap tentang dokumen-dokumen yang diakui dan prosedur penerimaan dapat dilihat di Cirius.

Hal lainnya yang harus mendapat perhatian adalah mengenai biaya perkuliahan, biasanya untuk para mahasiswa yang berasal dari Uni Eropa dan mengikuti program pertukaran, biaya perkuliahan akan diberikan secara gratis; dan untuk mahasiswa di luar itu biaya perkuliahan berkisar antara 6000 – 16.000 Euro (lebih kurang Rp 90 juta – Rp 240 juta). Namun jangan kuatir, Anda dapat mengajukan beasiswa atau permintaan dukungan dana dari Pemerintah Denmark melalui universitas tempat Anda mendaftar.

Kementerian Pendidikan Nasional Denmark telah meluncurkan program beasiswa baru bagi para calon mahasiswa dari negara-negara di luar Uni Eropa khususnya untuk jenjang Akademi dan Kursus/ Sekolah Kejuruan. Anda juga memiliki peluang untuk mengajukan bantuan Erasmus Mundus untuk mengambil program S2 yang ditawarkan oleh institusi pendidikan di Denmark bekerjasama dengan beberapa institusi Eropa lainnya. Informasi lebih lanjut tentang program ini dapat Anda lihat Erasmus Mundus scholarships sedangkan untuk program beasiswa dan dukungan dana yang ditawarkan oleh Pemerintah Denmark dapat dilihat di Cirius.

Program bantuan dana juga tersedia di Denmark bagi beberapa mahasiswa pendatang. Anda dapat mengecek apakah Anda memenuhi kualifikasi bantuan tersebut di SU. Para mahasiswa yang berhak mendapatkan SU juga akan mendapatkan fasilitas pinjaman dengan bunga rendah. Anda dapat mengecak tentang jumlah dana bantuan pada tahun 2009 di Grants and Loans amount.

Dua jenis program bantuan lainnya adalah SUV dan VEU. SUV berlaku untuk pendidikan tingkat dasar, sekolah menengah atau universitas, sedangkan VEU adalah jenis program bantuan untuk pendidikan kaum dewasa yaitu tingkat pendidikan wirausaha. Anda dapat menemukan informasi lengkapnya dalam Bahasa Inggris di UVM

Kehidupan kemahasiswaan di Denmark sungguh-sungguh menyenangkan, dimulai dari suasana di asrama hingga pesta-pesta di klub. Anda tidak perlu kuatir kesasar di hari pertama Anda di sana, karena biasanya di setiap lembaga pendidikan tinggi di Denmark memiliki “Buddy Program”. Jadi seorang mahasiswa yang lebih senior akan bertindak sebagai pendamping dan membantu kebutuhan seorang mahasiwa yang baru datang. Program penerimaan mahasiswa baru menggunakan budaya dan bahasa Denmark sehingga para mahasiwa baru dapat lebih cepat beradaptasi dengan suasana kampus di Denmark.

Jika ternyata program pendidikan tinggi bukan menjadi pilihan Anda, Anda dapat memilih kelas-kelas khusus di sekolah menengah negeri. Kelas-kelas itu sejenis kursus non-formal yang menawarkan beragam pilihan kelas seperti kelas matematika, biologi, menari, kerajinan, dan yoga. Untuk kelas-kelas seperti ini Anda tidak perlu lulus ujian masuk.

Informasi lengkap tentang lembaga pendidikan, kursus, beasiswa, dan bantuan dana dapat Anda lihat dalam daftar di bawah ini. Informasi tentang kehidupan kemahasiswaan, biaya dan program perkuliahan, beasiswa dan program bantuan dapat Anda temukan di Study in Denmark dan juga link di bawah ini:

List of universities in Denmark
Technical education and colleges
Adult education classes
Student discount on public transportation

Grants and scholarships:
Foreign students
Students from Latin america
Students from Asia
Students from African, Caribbean and Pacific Group of States (ACP) and to the 15 EU Member States
Danes and foreign students for studies in Europe
Other grants for students from EU
Other grants for students from non EU countries

Programs in English
List of courses and degrees taught in English

Sunday, February 7, 2010

Syarat-Syarat Pengajuan Visa Schengen

Sebelum kita bepergian ke 25 negara Eropa (yang diberi warna biru muda dalam peta di bawah) dan salah satunya adalah Denmark, kita diwajibkan untuk memiliki Visa Schengen. Visa ini akan memudahkan perjalanan terutama bila kita berencana melakukan perjalanan melintas negara-negara Schengen tersebut dalam durasi masa kunjungan kita yaitu antara 1 hingga maks 90 hari tanpa perlu lagi mengajukan visa yang berbeda secara terpisah.




PERSYARATAN VISA SCHENGEN
  1. Paspor yang masih berlaku minimal 8 bulan
  2. Surat Sponsor dari perusahaan tempat bekerja dalam bahasa Inggris
  3. Surat Undangan jika dalam rangka bisnis
  4. Bukti Keuangan Pribadi 3 bulan terakhir (Bukti Keuangan Kantor jika bisnis)
  5. Referensi Bank asli sesuai dengan Bukti Keuangan
  6. Konfirmasi Hotel, Asuransi Perjalanan, Print Out / Tiket Perjalanan
  7. Foto copy Kartu Keluarga, Surat Nikah, Akte Lahir, Ganti Nama jika ada
  8. Foto copy Kartu Pelajar / Surat Keterangan Sekolah
  9. Foto ukuran 4x6 (2 lembar) warna background putih
  10. Isi dan tanda tangan Formulir Aplikasi secara lengkap

Jika ada keluarga di negara tersebut, harap melampirkan :
  1. Foto copy Paspor dari orang yang di negara tersebut
  2. Bukti Hubungan seperti buku nikah atau akte kelahiran
  3. Surat Undangan

Kedutaan Denmark membuka kantornya untuk pengurusan visa hanya pada hari Selasa dan Kamis dari pukul 8.30 hingga 12.00 WIB. Sebaiknya Anda mulai mengajukan visa jauh-jauh hari sebelum bepergian, karena proses pembuatan visa membutuhkan waktu 4-6 minggu. Bila Anda tidak bertempat tinggal di Jakarta, Anda dapat menelpon pihak kedutaan untuk melakukan konfirmasi bahwa Anda akan mengirimkan paspor dan dokumen pelengkap lainnya melalui jasa kurir. Sejumlah biaya pembuatan visa akan dibebankan kepada Anda, untuk lebih jelasnya silakan untuk mengontak pihak Kedutaan Denmark secara langsung.

Semoga informasi singkat ini dapat berguna :)

Saturday, February 6, 2010

Pulang ke Denmark (kali ini bukan dalam rangka liburan)!

Tidak terasa sudah lebih kurang 6 tahun 9 bulan suami saya Lars Møller menetap bekerja di Indonesia. Kami berkenalan pada bulan Mei 2003 di Jakarta, menjalin hubungan serius pada awal 2004, dan berujung dengan pernikahan pada bulan Nopember 2005 di Surabaya.

Saya berkunjung ke Denmark pertamakali sekitar pertengahan Juli 2005, saat itu dia hendak mengenalkan saya sebagai ‘calon istri’ kepada keluarga besar di Denmark. Suami adalah anak paling kecil dari empat bersaudara. Semua kakak-kakaknya dan ibunya tinggal di Denmark. Keluarganya menerima saya dengan sangat terbuka dan penuh kehangatan. Walaupun saya sempat sangat canggung, tapi semuanya cepat teratasi dengan kehangatan ala keluarga Denmark yang apa adanya tanpa basa basi :)

Tidak terasa dengan berjalannya waktu, di paspor saya sudah tertempel 8 buah visa kunjungan ke Denmark yang durasinya beragam dari 30 hari hingga 90 hari, single entry hingga multiple entry. Visa ke-1 hingga visa ke-7 lebih bersifat ‘liburan’ sedangkan visa ke-8 adalah visa multiple entry 90 hari yang akan saya gunakan sebagai awal mengajukan ijin tinggal sementara (temporary resident permit) yang berlaku dua tahun. Ya, kami sekeluarga akan pindah ke Denmark pada 28 Pebruari 2010 karena masa kontrak kerja suami di Indonesia telah selesai, dan kami memutuskan untuk menetap dulu di sana untuk memberikan kesempatan pada anak kami Bintang Gustav Møller yang lahir di Jakarta, 7 April 2007 (dan juga saya) untuk dapat mempelajari secara mendalam budaya dan bahasa Denmark secara langsung.

Untuk teman-teman yang ingin berkunjung ke Denmark untuk tujuan wisata, bisnis, meneruskan studi, bekerja, dan sebagainya dapat mengajukan visa atau ijin tinggal melalui Kedutaan Besar Denmark di Indonesia